Menu

Mode Gelap
Refleksi Reformasi: Presiden Soeharto Pahlawan Nasional..!!! Di JATMA ASWAJA, cukup Tokoh Besar Hanya Abah Lutfhi saja Gerakan Thoriqoh dan Ancaman Perpecahan Bangsa Abah Maulana Habib Lutfhi dapat Cindera Mata Batu Akik dari KERABAT Falsafah Aksi : Mengapa Satu Aksi Suaranya Lebih Keras dari Seribu Kata-kata?

Berita · 28 Des 2024 10:30 WIB ·

Syeikh Asnawi: Teladan Akhlak Mulia yang Menyentuh Hati


 Syeikh Asnawi: Teladan Akhlak Mulia yang Menyentuh Hati Perbesar

Catatan Sufi Syeikh Tubagus Fahman Arafat, Rois JATMAN Wustho Banten


Keagungan Akhlak di Tengah Kesederhanaan

Syeikh Asnawi Caringin, meskipun bergelar Kiyai Agung, tetap menunjukkan kerendahan hati. Beliau senantiasa menjaga akhlak mulia kepada siapa saja tanpa merasa lebih tinggi dari orang lain, meski seringkali diremehkan oleh sebagian ulama pada zamannya.

Akhlak agung ini terlihat jelas dalam interaksi beliau dengan ulama-ulama besar lainnya. Salah satunya adalah Syeikh Shohib Kadupinang, seorang tokoh terkemuka dan keturunan Kesultanan Mandala. Meskipun Kesultanan Mandala tidak sebesar Kesultanan Mataram, hubungan kekerabatannya dengan Mataram Islam tetap terjaga.


Pertemuan dengan Syeikh Shohib Kadupinang

Ketika Syeikh Shohib diberitahu tentang kedatangan Syeikh Asnawi, beliau sempat meremehkan dengan berkata, “Agungan mana dengan Gunung Karang?” Namun, setelah pertemuan berlangsung, peristiwa luar biasa terjadi.

Dalam keadaan kasyaf, Syeikh Asnawi menyaksikan gurunya, Syeikh Abdul Karim Tanara al-Bantani, sedang bermukim di Makkah, sekaligus melihat Ka’bah. Beliau kemudian mengusap wajah Syeikh Shohib dengan lembut, dan tiba-tiba Ka’bah tampak di hadapan mata Syeikh Shohib.

Kisah ini menggambarkan keistimewaan keduanya sebagai ulama besar di zamannya. Riwayat tersebut tidak bertujuan membandingkan, melainkan menonjolkan keutamaan masing-masing.


Hubungan dengan Syeikh Husein Carita

Syeikh Asnawi juga memiliki hubungan erat dengan Syeikh Husein Carita, seorang ulama sepuh yang dikenal karena karomah dan kewaliannya. Meskipun demikian, Syeikh Husein diriwayatkan pernah menjadi santri dari ayahanda Syeikh Asnawi, Syeikh Abdurrahman bin Syeikh Afifuddin Caringin.

Syeikh Husein dikenal sebagai ulama yang mampu mencapai kasyaf hingga bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir al-Jailani. Saat itu, beliau meminta baiat langsung, tetapi Syeikh Abdul Qadir memberikan isyarat agar mengambil silsilah tarekat dari Syeikh Asnawi sebagai guru yang zahir. Isyarat tersebut menunjukkan pentingnya bimbingan dari seorang guru dalam kehidupan spiritual.


Peristiwa di Sebuah Acara Besar

Dalam sebuah acara besar, Syeikh Asnawi hadir dan memilih duduk di sudut bersama para tamu lainnya. Ketika Syeikh Husein memimpin doa, beliau tiba-tiba lupa akan bacaannya. Menyadari kehadiran Syeikh Asnawi, beliau segera mempersilakan beliau untuk duduk di sampingnya. Setelah itu, Syeikh Husein mampu melanjutkan doa tanpa kendala.

Kejadian ini menunjukkan penghormatan besar dari para ulama terhadap Syeikh Asnawi. Keberadaannya di tengah-tengah mereka membawa keberkahan dan keistimewaan tersendiri.


Warisan Akhlak Mulia

Syeikh Asnawi adalah teladan dalam menjaga akhlak dan kesopanan terhadap siapapun, terlepas dari posisi atau status mereka. Kisah-kisah tentang beliau terus hidup di hati masyarakat dan menjadi pelajaran berharga bagi generasi berikutnya.

Wallahu’alam.

Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Refleksi Reformasi: Presiden Soeharto Pahlawan Nasional..!!!

12 November 2025 - 10:06 WIB

Di JATMA ASWAJA, cukup Tokoh Besar Hanya Abah Lutfhi saja

11 November 2025 - 00:02 WIB

Gerakan Thoriqoh dan Ancaman Perpecahan Bangsa

4 November 2025 - 01:29 WIB

Abah Maulana Habib Lutfhi dapat Cindera Mata Batu Akik dari KERABAT

2 November 2025 - 14:53 WIB

Falsafah Aksi : Mengapa Satu Aksi Suaranya Lebih Keras dari Seribu Kata-kata?

2 November 2025 - 08:17 WIB

JATMA ASWAJA tumbuh Subur di Tanah Darul Aulia dan Darul Salatin Banten

2 November 2025 - 07:50 WIB

Trending di Agama Islam