Oleh Haji Tb Ma’ani, Putera Tangerang Utara
Wacana pembentukan Kabupaten Tangerang Utara beberapa tahun yang lalu sangat menggema. Berbagai kelompok masyarakat yang menginginkan setaraan pembangunan di kabupaten Tangerang Utara mendesak agar Tangerang Utara terpisah lepas dari kabupaten Tangerang sebagai kabupaten induknya.
Hal tersebut mengingat proses pembangunan Tangerang bagian Utara sangat tertinggal jauh dari saudaranya di selatan, tengah dan barat.
Wacana Pembentukan Kabupaten Tangerang Utara menjadi wacana kunci bagi percepatan pembangunan Tangerang Utara tersebut. Namun kemudian yang tidak dapat terhindari adalah ketidakpastian potensi ekonomi di daerah utara yang bisa menopang jalannya sebuah pemerintahan. Sebab sumber-sumber pendapatan APBD yang dianggap masih minus bila dibandingkan dengan bagian tengah dan barat.
Tentu saja argumentasi tersebut tidak bisa dibantah dengan data. Meskipun secara fakta potensi Tangerang Utara sangat memadai untuk menjadi kabupaten tersendiri yang terpisah dari Kabupaten induknya. Di Tangerang Utara terdapat sumberdaya alam yaitu laut yang luas sepanjang mata memandang dan juga merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan bandara internasional Soekarno-Hatta yang merupakan pintu gerbangnya dunia.
Fakta ini saat itu tidak menjadi kesimpulan. Bahkan terabaikan. Kita tidak tahu apakah memang sengaja untuk ditutupi atau memang belum terlihat seperti batu intan permata atau kilauan emas 24 karat.
Mestinya, dengan kekayaan alam yang luar biasa yaitu laut yang membentang dan lahan pertanian yang menghijau serta berbatasan langsung dengan Bandara internasional Soekarno-Hatta yang merupakan pintu gerbangnya dunia keinginan warga Tangerang Utara mendapat respon yang “bergizi” dari steakholder Pemkab Tangerang, Pemprov Banten serta dari petinggi di DPR RI sehingga Tangerang Utara seharusnya sudah bisa mandiri tidak carut marut seperti yang kita saksikan sekarang ini.
Mempolemikkan PIK 2 bukan mempolemikkan PSNnya
Penulis memiliki keyakinan kehadiran PSN PIK 2–bukan proyek swasta PIK2– yang berdasarkan surat keputusan dari pemerintah pusat yang luasnya 1.756 ha bisa menjadi katalisator dan dinamisator pembangunan di daerah Kabupaten Tangerang bagian Utara. Mengapa? Bila kita merujuk dari dari nilai investasi yang sangat besar sekitar 65 Triliun sangat cukup untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya untuk dapat mempercepat proses pembangunan Tangerang Utara.
Dana investasi sebesar itu, penulis yakin bila dioptimalkan dengan maksimal bisa untuk membangun sebuah Kabupaten Baru yang bernama Kabupaten Tangerang Utara.
Adalah sangat wajar, bila saat ini apa yang pernah menjadi keinginan warga Tangerang bagian Utara untuk membentuk Pusat Pemerintahan sendiri yang bernama Kabupaten Tangerang Utara mendapatkan momentumnya dengan kehadiran PSN –terlepas dari polemik PIK 2–.
Sedangkan untuk polemik Proyek swasta PIK 2, penulis memandang para steakholder yang memegang kewenangan yang paling berhak menentukan keputusannya.
Penulis hanya melihat dengan objektif bahwa kehadiran PSN –terlepas dari polemik PIK 2– dalam konteks memanfaatkan dan memfungsikan lahan yang terabaikan bahkan sempat tidak dipandang sebagai potensi luar biasa oleh pemangku kepentingan kebijakan sebelumnya harus mendapat dukungan dari kita semua. Sebab inilah bisa jadi merupakan wujud doa dan harapan kita warga Tangerang Utara yang dikabulkan Allah SWT buat kita semua.
PSN terlepas dari polemik PIK 2, insyaallah bermanfaat buat kita semua. Amin.
editor soleh dan fitra
