Menu

Mode Gelap
Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!! Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih. Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

Berita · 20 Jan 2025 01:38 WIB ·

Pertarungan “Wali Songo” vs “9 Naga” di zaman Metaverse


 Pertarungan “Wali Songo” vs “9 Naga” di zaman Metaverse Perbesar

Bagian kedua

Tangerang (babadbanten.com). Runtuhnya Kesultanan di Nusantara karena didelegitimasi oleh Belanda sebagai pihak pemenang perang membuka jalan baru dan menutup jalan lama.

Di zaman baru, semua kendali politik dan ekonomi wilayah kesultanan dan kerajaan dalam genggaman Kerajaan Belanda. Meskipun masih berdenyut tapi para kesultanan dan kerajaan tidak memiliki daya yang mampu menggerakkan kekuasaan politiknya.

Di Jawa kesultanan yang masih legitimate kekuasaan politiknya tinggal dua. Jogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Namun pasca Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya Kesultanan Jogyakarta Hadiningrat yang diakui legitimasinya.

Sementara kesultanan Banten sudah lama terlegitimasi dan mendapatkan penghinaan dan perlakuan yang tidak semestinya dari pihak Belanda. Bahkan ada kebijakan yang sungguh kejam dari Belanda terhadap semua anak keturunan Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Kekejaman Belanda tidak menyurutkan semangat juang dan Perlawanan para Pejuang Banten untuk terus mengobarkan perlawanan terhadap Belanda. Tercatat Perlawanan Tubagus Buang, Kyai Tapa kemudian di lanjutkan di era Syeikh Abdul Karim melalui para muridnya yang terkenal dengan perlawanan geger Cilegon.

Meskipun hasilnya belum maksimal, tapi perjuangan para pahlawan Banten tetap hidup hingga zaman sekarang. Spirit juang para syuhada Banten akan terus menetes, nitis dan hidup kepada anak keturunannya yang dikehendaki.

Kesultanan Banten yang didirikan atas restu Walisongo yang bertugas mensyiarkan Islam di wilayah Barat tatar Sunda dalam gerak juangnya mampu melintasi batas demarkasi wilayah Nusantara lainnya.

Kesultanan Banten dalam catatan sejarahnya mampu menjadi imperium yang disegani dan dihormati baik oleh kawan maupun oleh lawan dalam hal ini pihak Belanda.

Namun dalam perjalanan waktu jua. Kesultanan Banten harus berakhir dalam catatan sejarah “Indonesia modern”. Tidak ada yang tahu pasti mengapa hal tersebut bisa terjadi. Tapi ini adalah fakta politik yang harus diterima.

Tentu saja runtuhnya Kesultanan Banten sebagai tonggak penting syiar Islam di Tatar Sunda dan kesultanan yang didirikan atas restu Walisongo merubah peta kekuatan di tanah Jawa dan Nusantara. Tak pelak, Belanda semakin asyik memainkan bandul politiknya agar benar-benar bisa mencengkram politik dan ekonomi atas tanah jajahan di Nusantara ini. (Bersambung/red/ts101)

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!!

10 Juni 2025 - 07:29 WIB

Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim

10 Juni 2025 - 01:55 WIB

Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy

9 Juni 2025 - 01:53 WIB

Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih.

8 Juni 2025 - 11:58 WIB

Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

7 Juni 2025 - 00:38 WIB

MEMAHAMI KEBERADAAN SISTEM ASET NUSANTARA

5 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Berita