Menu

Mode Gelap
Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!! Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih. Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

Berita · 22 Jan 2025 03:10 WIB ·

Pertarungan “Wali Songo” vs “9 Naga” di zaman Metaverse


 Pertarungan “Wali Songo” vs “9 Naga” di zaman Metaverse Perbesar

Bagian keempat

Adalah fakta bahwa sekarang Kesultanan Banten secara legitimate sudah tidak ada. Memilih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia adalah pilihan yang paling rasional. Sebab para pejuang Banten yang berusaha keras memulihkan legitimasi politik kekuasaan kesultanan Banten notebene adalah para dzuriat. Meskipun hasil akhirnya tidak sesuai harapan, setidaknya para dzuriat yang masih memiliki harga diri dan komitmen sudah berjuang dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

Perjalanan menjadi bagian dari Republik Indonesia ternyata tidak mulus-mulus amat. Di Republik Indonesia, Banten yang pernah menjadi sebuah imperium besar harus menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Akibatnya, berdampak sangat besar bagi kemajuan Banten itu sendiri.

Sudah menjadi rahasia umum, Banten menjadi daerah tertinggal dan tercitrakan menjadi daerah terkorup di Indonesia. Pembangunan menjadi lambat bahkan di era reformasi yang sudah begitu terang benderang, di Banten masih ada anak-anak sekolah yang harus melewati jembatan tali untuk ke sekolahnya.

Menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat memang tidak mengenakan bagi Banten yang memiliki nama besar. Tapi itu adalah jalan yang harus dilalui oleh Banten.

Barulah di era Presiden Gus Dur, Banten berdiri menjadi Provinsi yang terpisah dari Jawa Barat. Perlahan tapi pasti proses pembangunan berjalan sesuai yang diharapkan. Meskipun tidak langsung sim salabim perkembangan Banten semakin menggembirakan. Kabupaten Tangerang sekarang sudah berkembang menjadi tiga. Kabupaten Tangerang sebagai induknya. Kemudian Kita Tangerang dan sekarang berdiri lagi Kota Tangerang Selatan. Kemungkinan ke depan Kabupaten Tangerang Utara akan segera berdiri.

Kita berharap PSN PIK2 bisa menjadi pemicu, menjadi katalisator dan Dinamisator bagi kemajuan Kabupaten Tangerang bagian Utara tersebut. Terlepas dari polemik karikatifnya PSN PIK2 yang luasnya 1.756 ha diharapkan mampu memainkan peran penting dalam kemajuan Kabupaten Tangerang bagian Utara yang selama ini tertinggal jauh dari Saudaranya di selatan dan di tengah.

Namun masalahnya, inilah yang menjadi polemik saat ini, karena justru yang memainkan peran utama dari pemantik kemajuan Kabupaten Tangerang bagian Utara adalah sekelompok konglomerat yang dicitrakan sebagai kelompok 9 naga.

Konglomerat 9 Naga ini yang diduga memiliki kekuatan dan kekuasaan yang mampu memainkan bandul kekuasaan sesuai kepentingannya.(Bersambung/red/ts101).

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!!

10 Juni 2025 - 07:29 WIB

Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim

10 Juni 2025 - 01:55 WIB

Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy

9 Juni 2025 - 01:53 WIB

Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih.

8 Juni 2025 - 11:58 WIB

Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

7 Juni 2025 - 00:38 WIB

MEMAHAMI KEBERADAAN SISTEM ASET NUSANTARA

5 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Berita