Menu

Mode Gelap
Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!! Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih. Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

Berita · 21 Jan 2025 01:50 WIB ·

Pertarungan “Wali Songo” vs “9 Naga” di zaman Metaverse


 Pertarungan “Wali Songo” vs “9 Naga” di zaman Metaverse Perbesar

Bagian ketiga

Sejak didelegitimasi oleh Daendels, Kesultanan Banten sudah tidak memiliki power politik. Bahkan Sultan Syafiudin diasingkan ke Surabaya oleh Belanda. Tindakan tersebut menambah kekacauan politik di kesultanan Banten. Sebab sudah tidak ada lagi yang menjadi pegangan kekuasaan politik yang menjadi sandaran para pangeran dan pegawai kesultanan.

Sementara Belanda dengan kekuatan yang sangat super power mampu mendikte keinginannya dalam mampu mengendalikan jalannya roda pemerintahan kesultanan Banten. Dan kemudian secara meyakinkan tindakan Daendels mampu menghapus kesultanan Banten dari peta kekuatan politik di tatar Sunda, Nusantara bahkan dunia. Kesultanan Banten benar-benar lenyap dari peta dunia. kebesarannya telah sirna bagai ditelan bumi. Seperti Cordoba dan Istana Al Hamra yang lenyap dari peta dunia dan digantikan dengan kerajaan Katolik spanyol.

Dunia berputar sangat kencang. Tidak terasa dan mungkin juga tidak disadari bahwa segala sesuatu yang ada di dunia akan lenyap dan digantikan dengan yang lain. Tidak terkecuali Kekuasaan Politik.

Bahkan di era modern, dunia negara besar yaitu uni Sovyet dan Yugoslavia harus lenyap dan berubah menjadi negara-negara kecil. Masih beruntung Uni Sovyet yang menjelma menjadi Negara Federasi Rusia. Sedangkan Yugoslavia harus lenyap dari peta.

Begitulah kekuasaan politik. Tidak ada yang abadi. Sekelas Raja Namruz, Raja Fir’aun atau Alexander yang Agung pun tidak abadi. Semuanya berganti dengan yang baru.

Kesultanan Banten yang pernah berjaya di masanya secara logika sulit untuk hilang dari peta dunia tapi Kehendak Sejarah berkata lain. Bagi orang Banten, meskipun sangat sedih, tapi semangat juang, spirit kesultanan Banten masih ada tertanam dalam jiwa raga para penerus dan pewarisnya.

Sebagai buah dari restu Walisongo, kesultanan Banten akan terus ada meskipun tiada. Hal ini dibuktikan dengan masih ramainya umat berziarah ke makam para Sultan Banten. Mereka datang tanpa diundang atau diberi bansos. Namun mereka datang karena tergerak secara batin karena memiliki ikatan batin kepada para Sultan Banten.

Seandainya spirit umat ini ada yang mampu mengolah dan memenej dengan apik pasti Kesultanan Banten akan “menjelma” dan hadir kembali dari ketiadaan.

Spirit kesultanan Banten sudah waktunya harus menjelma kembali dan hadir untuk melindungi segenap tanah air dan rakyat Banten  yang memang sangat membutuhkan sang Sultan hadir agar kembali memimpin Rakyat Banten yang sekarang ini seperti anak ayam yang kehilangan induknya.(Bersambung/red/ts101)

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!!

10 Juni 2025 - 07:29 WIB

Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim

10 Juni 2025 - 01:55 WIB

Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy

9 Juni 2025 - 01:53 WIB

Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih.

8 Juni 2025 - 11:58 WIB

Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

7 Juni 2025 - 00:38 WIB

MEMAHAMI KEBERADAAN SISTEM ASET NUSANTARA

5 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Berita