Elon Musk teriak AS Keluar dari PBB dan NATO, Kita harus bersiap inilah momentum Memerdekakan Palestina
Tangerang, Sabtu 08/03/2025 (babadbanten.com). Teriakan Elon Musk AS harus keluar dari PBB dan NATO menarik untuk dicermati. Sebab sangat mungkin gagasan yang dilontarkan oleh Elon Musk akan sangat mempengaruhi bentuk tatanan dunia baru yang memang seharusnya sudah berubah.
Kita semua manusia yang hidup dibelahan dunia ini yang berbeda tempat dengan AS merasakan ketidakadilan sosial ekonomi dan politik. Padahal kita semua adalah sebagai manusia yang sama-sama memiliki mandat dari Tuhan sebagai KhalifahNya.
Apakah hal itu karena “negara” tempat kita bertempat tinggal dianggap “rendahan” oleh bangsa dan Negara Amerika Serikat dan Eropa Barat lainnya?
Konyolnya mereka kemudian mendirikan badan dunia yang bernama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Francisco California Amerika. Sebagai lembaga tempat berhimpunnya negara-negara di dunia agar tidak terjadi lagi PD ke 3.
PBB ini juga didesain untuk menjadi lembaga dunia yang superior dan Super Body dengan menempatkan 5 negara yang dianggap pemenang perang dunia ke 2 sebagai negara yang memiliki Hak Veto. Semuanya dari Eropa Barat dan Amerika Serikat. Sedangkan tidak ada satupun dari negara Asean dan Timur Tengah atau negara yang berbasis Umat Islam terbesar yang menjadi anggota tetap di Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto.
Ketidakadilan dalam struktur organisasi PBB ini sangat penting untuk kita baca sebagai bentuk desain yang sengaja dibuat untuk terjadinya ketimpangan sosial ekonomi dan politik di dunia. Tidak dapat dipungkiri, dampak dari ketidakadilan dalam struktur organisasi PBB tersebut PBB justru menjadi pemicu terjadinya perang antar negara dimana-mana.
Kita masih ingat Perang Iran vs Irak selama 8 tahun lebih. Perang Afganistan vs Uni Soviet dimulai tanggal 24 Desember 1979 sd 15 Februari 1989. Serta yang terlama adalah Perang Palestina vs Israel hingga sekarang masih belum selesai.
Perang ini terjadi akibat dari ketidakadilan dalam struktur organisasi di Dewan Keamanan PBB yang tidak menempatkan wakil negara basis Umat Islam terbesar di dunia.
Bila kita merujuk pada tanggal pendirian PBB yaitu 24 Oktober 1945 seharusnya Indonesia berhak menjadi Anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Sebab Indonesia adalah bangsa pemenang perang dunia ke 2. Dan Negara terbesar Umat Islam di dunia. Namun mungkin karena ada skenario gelap maka Indonesia tidak dimasukkan menjadi anggota tetap dewan keamanan PBB.
Nah yang menjadi pertanyaan kita sekarang setelah AS berbuat semena-mena terhadap bangsa dan negara di dunia dan selalu membuat onar di Palestina, sekarang mereka berteriak Keluar dari PBB dan NATO? Apa tidak kurang ajar namanya itu.
Kita sebagai bangsa dunia harus menuntut pertanggungjawaban AS atas segala dan semua tindakannya yang selalu memveto kemerdekaan Bangsa Palestina. Akibat dari sikap tersebut penderitaan Bangsa Palestina hingga kini masih terjadi.
Elon Musk yang berteriak Keluar dari PBB dan NATO hanyalah pemain figuran. Bisa saja ingin melihat ombak dunia apa reaksinya. Bila dianggap menguntungkan AS barulah Trump berteriak lantang.
Kita sebagai Bangsa yang sejak dulu konsistensi memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Palestina harus bersiap sejak sekarang seandainya AS keluar dari PBB dan NATO. Sebab bisa jadi inilah momentum yang tepat kita bangsa-bangsa dunia memerdekakan Palestina dan menghapus Negara Zionis Israel dari peta dunia. (Saderun Muda/BABAD BANTEN).
Editor : Soleh Muda
