Bagian pertama
Tangerang (babadbanten.com). Di abad 15-an Institusi Walisongo merupakan lembaga yang sangat berpengaruh dalam konstelasi sosial politik budaya ekonomi dalam kerajaan dan kesultanan di Nusantara khususnya di Jawa.
Gerakan Walisongo bukanlah sekedar gerakan dakwah an sich dalam mengajak, mengajar dan membimbing rakyat Jawa khususnya untuk mengenal Islam. Tapi lebih dari itu, gerakan dakwah Walisongo juga menyentuh kekuasaan dalam kerajaan yang berkuasa penuh.
Sunan Ampel dengan dakwah Islamnya yang lembut penuh kasih sayang mampu masuk ke dalam lingkaran kekuasaan dan memiliki pengaruh yang kuat dalam kerajaan Majapahit. Sehingga banyak para bangsawan Majapahit yang menjadi murid serta pengikut beliau.
Keberhasilan gerakan dakwah Sunan Ampel ini tentu saja sangat berdampak pada konstelasi kekuasaan yang ada di dalam kerajaan Majapahit. Karena pengaruh beliau yang sangat luar biasa di Majapahit sehingga berhasil menginisiasi berdirinya Kekuasaan Islam di Demak. Yaitu Kesultanan Demak dengan Sultan Pertamanya Raden Fatah yang juga anak dari Raja Majapahit terakhir.
Keberhasilan gerakan dakwah Sunan Ampel ini kemudian di duplikasi oleh para Sunan yang sedang menjalankan tugas syi’ar Islam ke pelosok negeri.
Institusi Walisongo merupakan rumah besar bagi para pendakwah Islam saat itu. Semua Sunan bergerak sesuai arahan dan bimbingan dari Institusi Walisongo. Tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri. Semuanya satu komando.
Maka tidak heran, bila keberhasilan dakwah Walisongo sangat mengesankan. Karena semua yang terlibat dalam gerakan dakwah syi’ar Islam merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk terwujudnya Islam yang rahmatan Lil alamiin di atas bumi Nusantara ini.
Berkat Rahmat Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa dan di dorong oleh suatu keinginan yang luhur cita-cita Walisongo akhirnya terwujud.
Keberhasilan gerakan dakwah Walisongo menginisiasi berdirinya Kesultanan Demak merupakan tonggak penting tegaknya Institusi Kesultanan Islam di tatar Sunda dan tempat wilayah lainnya. Di Tatar Sunda kemudian berdiri Kesultanan Cirebon dan disusul Kemudian Kesultanan Banten serta keadipatian Jayakarta di bawah kekuasaan Kesultanan Banten.
Gerakan Dakwah Walisongo harus kita maknai sebagai gerakan sistemik agar kita tidak terjebak pada cerita kehebatan sosok “Walisongo”. Karena sesungguhnya gerakan dakwah Walisongo merupakan gerakan sosial religius rasional saintifik yang dipersiapkan secara matang yang bertujuan tegaknya Islam sebagai Rahmah Bagi semua rakyat Nusantara.
Kita jangan terjebak pada sosok personal “Walisongo” yang memiliki kemampuan linuih. Agar kita bisa menduplikasi gerakan dakwah Walisongo dengan benar di era metaverse ini.(red/ts101)