Sosok Nyai Subang Larang dalam Sejarah
Nyai Subang Larang, yang memiliki nama asli Kubang Kencana Ningrum, lahir sekitar tahun 1404. Kisahnya tercatat dalam naskah Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN), karya Pangeran Arya Cirebon pada tahun 1720.
Ia dikenal sebagai salah satu istri Prabu Siliwangi, penguasa Kerajaan Pajajaran. Subang Larang memiliki peran penting dalam sejarah karena menjadi ibu dari tokoh-tokoh besar seperti Raden Kian Santang, Nyimas Rarasantang, dan Pangeran Walangsungsang.
Latar Belakang Nyai Subang Larang
Nyai Subang Larang berasal dari keluarga terhormat. Ayahnya, Ki Ageng Tapa, adalah pembesar Singopuro, sementara ibunya bernama Nyi Ratna Karancang. Kedua orang tuanya adalah pemeluk agama Islam.
Saat remaja, Subang Larang dikirim untuk belajar agama Islam kepada Syekh Quro, seorang ulama terkenal di Jawa Barat pada masa itu. Pendidikan ini memberikan dasar keagamaan yang kuat, yang kelak menjadi warisan penting bagi anak-anaknya.
Pernikahan dengan Prabu Siliwangi
Dari sekian banyak istri Prabu Siliwangi, yang konon berjumlah 151 wanita, Nyai Subang Larang menempati posisi istimewa. Ia menjadi istri kedua dari sang raja.
Pernikahan ini melahirkan tiga anak, yaitu:
- Pangeran Walangsungsang
- Nyimas Rarasantang
- Raden Kian Santang
Ketiga anak ini memiliki peran besar dalam sejarah Pasundan. Cucu dari Subang Larang bahkan dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah tersebut dan menjadi Sultan Cirebon pertama.
Sosok Raden Kian Santang
Raden Kian Santang, putra bungsu Nyai Subang Larang, menjadi tokoh yang sangat terkenal. Namanya sering muncul dalam cerita rakyat sebagai pangeran yang gagah berani. Ia digambarkan sebagai sosok yang beringas dalam melawan penjajah dan kejahatan.
Kisah perjuangan Raden Kian Santang bahkan diabadikan dalam berbagai media, termasuk layar lebar. Hal ini menjadi bukti betapa besar pengaruhnya dalam sejarah dan budaya masyarakat hingga saat ini.
Wafatnya Nyai Subang Larang
Pada tahun 1441, Nyai Subang Larang wafat di Keraton Pakuan. Jenazahnya kemudian dibawa oleh abdi dalem ke Muara Jati untuk dimakamkan. Salah satu abdi dalem yang mengiringi perjalanan tersebut dikenal dengan nama Eyang Gelok. Makam Eyang Gelok berada di Kampung Cipicung, Desa Kosambi, Kecamatan Cipunagara.
Warisan Nyai Subang Larang
Kisah Nyai Subang Larang tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga memberikan inspirasi tentang peran perempuan dalam membangun generasi penerus. Pendidikan keagamaan yang ditanamkannya kepada anak-anaknya menghasilkan tokoh-tokoh besar yang dikenang sepanjang masa.