Menu

Mode Gelap
Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!! Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih. Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

pendidikan · 28 Des 2024 07:06 WIB ·

Kisah Fatahillah: Panglima Perang Demak, Penakluk Portugis, dan Pendiri Jayakarta


 Kisah Fatahillah: Panglima Perang Demak, Penakluk Portugis, dan Pendiri Jayakarta Perbesar

Awal Kehidupan dan Latar Belakang

Fatahillah, atau Faletehan, dikenal sebagai seorang panglima perang Kerajaan Demak. Ia lahir di Pasai, Aceh Utara, pada tahun 1448. Sebagai keturunan Bani Hasyim, ia diyakini memiliki garis keturunan Nabi Muhammad.

Saat Portugis menguasai Pasai, Fatahillah pindah ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama Islam. Setelah beberapa tahun, ia kembali ke Nusantara dan mengabdi kepada Sultan Trenggana, Raja Demak. Ia juga menikahi adik Sultan Trenggana dan putri Sunan Gunung Jati, Ratu Ayu.

Fatahillah mendapat tugas penting dari Sultan Trenggana untuk menyebarkan Islam di Jawa Barat sekaligus mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Dalam misi tersebut, ia didukung 2.000 prajurit dan 20 kapal perang dari Demak serta Cirebon.

Penaklukan Sunda Kelapa

Pada tahun 1526, Fatahillah memulai serangan ke Banten, pelabuhan strategis Kerajaan Sunda yang beragama Hindu. Ia berhasil merebut Banten, kemudian melanjutkan serangannya ke Sunda Kelapa, pelabuhan utama yang memiliki hubungan dagang dengan Portugis.

Pada 22 Juni 1527, Fatahillah mengalahkan 500 pasukan Portugis di Sunda Kelapa. Ia menghancurkan benteng Portugis dan menghancurkan kapal mereka, termasuk kapal Duarte Coelho yang terdampar di pantai. Setelah kemenangan tersebut, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang berarti “kota kemenangan.”

Di Jayakarta, ia membangun masjid dan istana. Ia kemudian diangkat sebagai penguasa dengan gelar Pangeran Jayakarta I.

Warisan dan Peninggalan

Fatahillah meninggal pada tahun 1570 dan dimakamkan di Astana Gede, Cirebon. Ia dikenang sebagai penyebar Islam dan pejuang kemerdekaan yang berjasa besar bagi Indonesia. Berikut adalah beberapa warisan yang ia tinggalkan:

  1. Museum Fatahillah
    Berlokasi di bekas balai kota Batavia, museum ini dibangun di atas bekas istana Fatahillah.
  2. Tugu Fatahillah
    Monumen ini berdiri di depan Museum Fatahillah, menampilkan patung Fatahillah dengan pedang dan tameng.
  3. Masjid Luar Batang
    Salah satu masjid tertua di Jakarta, didirikan oleh Fatahillah pada tahun 1527.
  4. Makam Fatahillah
    Terletak di Astana Gede, Cirebon, makam ini menjadi tempat ziarah populer.
  5. Nama Fatahillah
    Namanya diabadikan sebagai nama jalan, gedung, dan berbagai tempat penting di Jakarta dan sekitarnya.

Kesimpulan: Sang Penakluk dan Pendiri Jayakarta

Fatahillah adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Perjuangannya melawan Portugis di Sunda Kelapa serta pendirian Jayakarta menjadikannya sosok yang dikenang sepanjang masa. Jayakarta, yang ia dirikan, kini menjadi Jakarta, ibu kota Indonesia.

Dengan keberanian dan kepemimpinannya, Fatahillah telah mencatatkan namanya sebagai pelopor perubahan dan simbol perjuangan Nusantara.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!!

10 Juni 2025 - 07:29 WIB

Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim

10 Juni 2025 - 01:55 WIB

Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy

9 Juni 2025 - 01:53 WIB

Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih.

8 Juni 2025 - 11:58 WIB

Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

7 Juni 2025 - 00:38 WIB

MEMAHAMI KEBERADAAN SISTEM ASET NUSANTARA

5 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Berita