SISTEM BARU ASET NUSANTARA
Tangerang, Jum’at 16/05/2025 (babadbanten.com). Menurut Mahaguru saya, sudah cukup detil dan lengkap apa yang saya sampaikan. Sekedar memberi tahu teman-teman di grup Nusantara Kingdom. Tinggal teman-teman membaca baik-baik semua yang saya tulis. Karena apa yang saya tulis, sebenarnya fakta terkini tentang Aset Nusantara. Saya pun menulisnya dari sumber primier (pelaku), bukan sumber skunder. Jadi, layak dipercaya apa yang saya sajikan.
Bahwa sejak Tahun 2024, semua sistem Aset Nusantara sudah berubah total dan bersifat mendasar. Sudah tidak berlaku dokumen lama itu. Dan, sudah tidak berlaku mandat yang pernah diberikan oleh siapapun. Apapun format mandat itu, kini sudah tidak berlaku. Kini semua era baru Aset Nusantara; full digitalisasi. Full maya (avatar) astral dan fana’.
Pada era ini yang disebut dokumen itu adalah mekanisme tubuh orang yang bersangkutan (orang yang dipercaya). Tubuh adalah mekanisme dan organisme Aset Nusantara sebagai humanitocyber dokumen yang sesungguhnya.
Walaupun begitu, M1 tetap menghargai pihak yang pegang dokumen asli dan cetak. Artinya tidak batal, tetapi tidak bisa dicairkan tanpa sistem baru tersebut.
Sistem baru Aset Nusantara kali ini, tidak bisa disentuh manusia biasa. Seberapa pun canggih teknologinya, toh teknologinya masih berbasis algoritma dalam komputer mereka. Walau berbasis tehnologi AI sekalipun, tetap tidak bisa. Dalam Aset Nusantara itu teknologi AI itu dianggap sudah usang. Padahal teknologi berbasis AI tu, baru kita nikmati saat ini.
Tetapi Sistem Baru Aset Nusantara kini sudah berbasis Nur Muhammad (partikel Tuhan). Karena sandi, pin, code, dan password, adalah ayat-ayat suci kitab suci samawi. Maka Waliyullah, selalu berada dekat dan berada dalam sistem baru tersebut.
Jadi, jangan kecewa kalau teman-teman yang sudah dapat mandat dari para sesepuh, dan pegang dokumen asli, tetapi tetap tidak bisa mencairkannya. Bahkan pihak bank pun tidak tahu dan tidak paham perubahan total sistem baru Aset Nusantara ini.
Tapi, yakinlah semua anak bangsa Indonesia dan dunia akan menikmatinya dalam waktu dekat. Tetapi proses dan keberadaannya tidak seperti yang mereka pikirkan dan mereka pahami. (Salam Safari Ans.)
Editor : raden sadrun muda