Oleh Tubagus Soleh, Ketua Umum Pucuk Umun BABAD BANTEN
Demokrasi yang Mahal dan Dampaknya
Gagasan Presiden Haji Prabowo Subianto tentang pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati melalui DPRD patut diapresiasi. Usulan ini muncul karena demokrasi di Indonesia dianggap membutuhkan biaya yang sangat besar.
Pesta demokrasi, seperti yang kita saksikan, memerlukan pengeluaran yang tidak sedikit. Kandidat yang menang ataupun kalah sama-sama mengeluarkan biaya tinggi. Bahkan, jabatan lima tahun belum tentu mampu mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan.
Demokrasi berbiaya tinggi memiliki risiko besar terhadap praktik korupsi. Kandidat yang maju dengan dukungan sponsor biasanya merasa perlu membalas jasa. Komitmen tertentu sering kali sudah disepakati bahkan sebelum pemilihan dimulai.
Politik Uang dan Perilaku Pemilih
Fenomena politik uang menjadi dampak dari sistem demokrasi seperti ini. Banyak pemilih memilih kandidat yang memberikan insentif tertentu. Namun, kemenangan tetap tidak selalu terjamin meskipun uang telah digelontorkan.
Penulis optimis bahwa fenomena politik uang akan berkurang seiring meningkatnya kesadaran dan taraf berpikir rakyat. Perilaku pemilih perlahan berubah, sehingga keputusan mereka lebih didasarkan pada kualitas kandidat daripada insentif materi.
Tantangan dan Masa Depan Demokrasi Lokal
Di masa depan, persaingan politik akan semakin ketat, terutama di desa dan perkampungan yang menjadi lumbung suara. Sistem demokrasi saat ini membuat kandidat dengan kemampuan besar tetapi tanpa modal yang cukup sulit bersaing. Modal finansial menjadi kunci utama untuk memenangkan pemilu.
Tokoh-tokoh yang pantas tetapi tidak memiliki dana besar sulit merebut suara, meskipun memiliki visi dan misi yang kuat. Oleh karena itu, sistem pilkada langsung perlu dievaluasi agar demokrasi tidak hanya berpusat pada pesta politik, tetapi lebih pada keberhasilan mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.
Evaluasi Sistem Pilkada untuk Masa Depan Lebih Baik
Gagasan Presiden Haji Prabowo Subianto untuk menyederhanakan sistem pilkada menjadi solusi atas demokrasi mahal yang kita jalani saat ini. Usulan ini layak didukung agar tujuan utama kita sebagai bangsa dapat tercapai dengan lebih cepat.
Demokrasi yang efisien dan berkualitas akan melahirkan pemimpin yang tidak hanya populer, tetapi juga mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat.
















