Menu

Mode Gelap
Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!! Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih. Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

Berita · 24 Feb 2025 12:32 WIB ·

Ngaku Tidak Anti Kritik Tapi Intimidatif


 Band Sukatani klarifikasi dan meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan menghapus lagu Bayar Bayar Bayar dari semua Platform Media Perbesar

Band Sukatani klarifikasi dan meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan menghapus lagu Bayar Bayar Bayar dari semua Platform Media

Ngaku Tidak Anti Kritik Tapi Intimidatif

TANGERANG,Senin 24 /02/2024 (babadbanten.com). Kita sangat prihatin apa yang menimpa Band Sukatani. Anak muda yang memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi dan mampu mengekspresiakn dalam bentuk karya seni yang sangat menyadarkan kita malah mendapatkan intimidasi. Lagu Bayar Bayar Bayar yang memotret realitas aparat kepolisian yang dinyanyikan oleh Band Sukatani harus ditarik dari seluruh platform media sosial mereka dengan diiringi pernyataan klarifikasi dan permohonan maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kontan saja klarifikasi dari persoanal band Sukatani ini menimbulkan reaksi sosial dari masyarakat Indonesia. alih-alih pernyataan klarifikasi ini meredam suara rakyat malah justru menjadi pemicu yang lebih besar untuk melakukan perlawanan kepada pihak kepolisian. Lagu Bayar Bayar Bayar semakin populer dan trending serta personil dan band Sukatani semakin mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Buktinya semua aksi demonstrasi Indonesia Gelap diawali dengan pembukaan lagu Bayar Bayar Bayar.

Di era metaverse ini, apalagi di zaman demokrasi segala bentuk pengekangan ekspresi rakyat harus dijauhi oleh aparat baik sipil maupun militer. Sebaiknya, selama kritik itu bersifat konstruktif dan damai sebagaimana yang dilakukan oleh Band Sukatani aparat harus berani mendengarkan dan berani menerima masukan dari masyarakat. Sebab perlu juga aparat berani mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh rakyat dan memiliki empati yang besar kepada rakyat kecil agar apa yang menjadi napas derita rakyat bisa dipahami, dimengerti dan dicarikan solusinya dengan happy ending.

Kita berharap apa yang menimpah Band Sukatani beserta personilnya tidak terulang lagi dan menimpah anak bangsa yang kritis dan memiliki empati sosial yang sangat cerdas. Karena secara prinsip, dasar perbedaan pendapat, pandangan bahkan sikap dalam melihat realitas yang sama merupakan hal yang lumrah dan sunnatullah. Seperti angka 6 dan angka 9. Kita bisa berdebat keras untuk berargumen perbedaan tersebut. Sebabnya sederhana, kita melihatnya dari sisi dan sudut yang berbeda dari teman kita.

Justru di alam demokrasi Sekarang ini kita kesulitan mendapatkan ruang dialog yang dewasa dan yang mencerahkan. Perbedaan pendapat, pandangan dan sikap dianggap merupakan “lawan”. Bahkan di grup-grup WA pun sudah tidak ada lagi ruang untuk bertukar pikiran secara sehat dan dewasa.

Padahal waktu menjadi aktivis kampus yang turut ikut memperjuangkan tegaknya demokrasi yang sehat di masa reformasi, kebebasan berekspresi tanpa rasa takut merupakan barang mewah yang harus diperjuangkan dengan jiwa raga sebagai aktivis.

Jangan sampai, demokrasi  yang sudah kita perjuangkan dengan berdarah-darah kembali menjadi barang mewah. Mewah dari moralitas. Murah secara kuantitas. Semangat Terus Band Sukatani…! (Soleh Muda)

Editor :  Fitra

 

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!!

10 Juni 2025 - 07:29 WIB

Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim

10 Juni 2025 - 01:55 WIB

Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy

9 Juni 2025 - 01:53 WIB

Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih.

8 Juni 2025 - 11:58 WIB

Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

7 Juni 2025 - 00:38 WIB

MEMAHAMI KEBERADAAN SISTEM ASET NUSANTARA

5 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Berita