Catatan Sufi Syeikh Tubagus Fahman Arafat Rois JATMAN Wustho Banten
Banten (babadbanten.com). Makam Syeikh Mantri salah satu makam yang ditemukan dan yang seringkali diziarahi oleh Syeikh Asnawi Caringin semasa hidupnya.
Makam Syeikh Mantri tidak jauh dari makam Syeikh Asnawi Caringin. Kurang lebih dua kilometer jaraknya.
Syeikh Mantri bernama ngabehi Tanamantri dan beliau bergelar ngabehi. Gelar ‘ngabehi’ memiliki sejarah yang panjang dan berkembang di Jawa, terutama selama masa kesultanan Demak dan Mataram.
Berikut adalah informasi tentang gelar ngabehi tersebut:
Masa kesultanan Demak (1478-1568)
1. Gelar ngabehi diberikan kepada pejabat atau ulama yang berperan sebagai penyebar agama Islam.
2. Mereka bertanggung jawab untuk menyebarkan ajaran Islam dan mengembangkan kebudayaan Jawa Islam.
3. Ngabehi juga berperan sebagai penasehat spiritual dan politik bagi Sulthon.
Masa kesultanan Mataram (1587-1755)
1. Gelar ngabehi semakin penting dan menjadi simbol kekuasaan dan pengaruh.
2. Ngabehi bertanggung jawab untuk mengelola mesjid, mengajarkan agama, dan memimpin kegiatan keagamaan.
3. Mereka juga berperan sebagai wakil Sulthon dalam urusan agama dan kebudayaan.
Peran dan fungsi ngabehi
1. Penyebar agama Islam dan kebudayaan jawa Islam.
2. Penasehat spiritual dan politik bagi Sulthon.
3. Pengelola masjid dan kegiatan keagamaan.
4. Pemimpin komunitas muslim.
5. Pembawa pesan dan perintah sultan.
Contoh tokoh ngabehi yang terkenal:
1. Sunan Kalijaga (ngabehi Demak).
2. Ki Ageng Sela (ngabehi Mataram).
3. Syeikh Maulana Maghribi (ngabehi Demak).
Syeikh Mantri atau ngabehi Tanamantri adalah seorang ulama dan panglima perang di zamannya, dan waliyulloh.
Beliau diriwayatkan utusan kesultanan Cirebon dan Demak, dan diriwayatkan pula beliau yang menghadang tentara Portugis yang turun dari Anyer. Dan beliau diriwayatkan syahid dalam pertempuran itu.
Menurut cerita nenek penulis yaitu nyai Hajjah Ratu Rusydiyah binti Syeikh Asnawi Caringin, makam Syeikh Mantri atau ngabehi Tanamantri seringkali diziarahi oleh mama Agung Asnawi Caringin.
Dahulu atap makamnya terbuka, dan kalau ada burung yang terbang di atasnya langsung jatuh. Burung itu isyarat dunia kata guru penulis, dan Urusan dunia cukup ikhtiar seumpama burung mengepakan kedua sayapnya, karena semakin dikejar, burung itu akan semakin terbang tinggi entah kemana.
Syeikh Mantri atau ngabehi Tanamantri makamnya jarang diketahui oleh masyarakat umum, hanya orang-orang tertentu saja yang faham dan yang mengenal beliau yang datang menziarahinya.
Makamnya berada di kampung Caringinlor desa pejamben kecamatan Carita Pandeglang Banten.
Dalam catatan sejarah, ada beberapa pertempuran antara kesultanan Banten dan Portugis yang terjadi beberapa kali:
Pertempuran utama:
1. Pertempuran Banten (1527): pasukan Banten yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin mengusir Portugis dari Sunda kelapa.
2. Pertempuran Banten (1552): Portugis mencoba merebut Banten, tetapi gagal.
3. Pertempuran Banten (1598): pasukan Portugis dipukul mundur oleh kesultanan Banten.
Pertempuran lain
1. Pertempuran Sunda kelapa (1527).
2. Pertempuran Cirebon (1529).
3. Pertempuran Jayakarta (1619).
Rosulullah Shollallohu’Alaihi Wasallam berkata kepada para sahabatnya, setelah perang badar, kita telah keluar dari pertempuran yang sangat besar, dan kita akan menghadapi pertempuran yang lebih besar lagi’. Yaitu pertempuran dengan diri sendiri. Wallohu’alam .
editor soleh dan fitra