Tangerang (babadbanten.com)
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sosok yang diakui dunia sebagai tokoh kemanusiaan dan perdamaian. Pemikiran-pemikiran beliau menjadi inspirasi bagi banyak orang di tengah polarisasi sosial yang penuh konflik. Ketua Umum PBNU tiga periode sekaligus Presiden RI ke-4 ini pantas mendapat gelar humanis dunia.
Berikut kami sajikan 15 kutipan pemikiran Gus Dur yang dapat menjadi pencerah di tengah masyarakat. Selamat menyimak dan semoga menginspirasi!
1. Keberanian Menjadi Diri Sendiri
“Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran.”
Pemikiran ini mengingatkan kita untuk fokus pada tujuan hidup tanpa terpengaruh opini orang lain.
2. Kebaikan Melampaui Identitas
“Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, orang tidak tanya apa agamamu.”
Gus Dur menekankan bahwa kemanusiaan lebih penting daripada perbedaan agama atau suku.
3. Ilmu dan Toleransi
“Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya.”
Kutipan ini mengajarkan bahwa ilmu seharusnya membawa seseorang pada pemahaman dan sikap yang lebih inklusif.
4. Agama yang Ramah, Bukan Marah
“Agama mengajarkan pesan-pesan damai. Tapi ekstremis akan memutarbalikkannya. Kita butuh agama yang ramah, bukan agama yang marah.”
Gus Dur mengingatkan pentingnya menjadikan agama sebagai sumber kedamaian, bukan konflik.
5. Perbedaan adalah Fitrah
“Perbedaan itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan yang universal.”
Menghormati perbedaan adalah kunci hidup berdampingan dalam harmoni.
6. Memuliakan Manusia, Memuliakan Pencipta
“Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan Penciptanya.”
Gus Dur mengajarkan bahwa menghargai manusia sejatinya adalah bentuk ibadah kepada Tuhan.
7. Esensi Agama pada Akhlak
“Esensi agama tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, melainkan pada akhlak yang dilakukannya.”
Beliau menekankan bahwa agama lebih tentang perilaku daripada penampilan.
8. Per-Tuhan-kan Allah, Bukan yang Lain
“Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama, berarti yang kamu per-Tuhan-kan itu bukan Allah, tapi agama.”
Pesan ini mengajak kita untuk kembali kepada Tuhan tanpa mendiskriminasi sesama makhluk-Nya.
9. Tetap Melangkah Meski Dibenci
“Sebenar apa pun tingkahmu, sebaik apa pun perilaku hidupmu, kebencian dari orang lain itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.”
Ini menjadi pengingat untuk terus melangkah meskipun dihadang kebencian.
10. Perbedaan Bukan Masalah
“Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.”
Kutipan ini menunjukkan betapa pentingnya menerima keberagaman dalam kehidupan.
11. Bela yang Lemah, Bukan Tuhan
“Tuhan tidak perlu dibela, karena Dia sudah Maha segalanya. Belalah mereka yang diperlakukan tidak adil.”
Gus Dur mengajarkan bahwa keadilan untuk sesama adalah hal utama.
12. Nasib Diperbaiki dengan Kerja
“Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.”
Motivasi ini mendorong kita untuk terus bekerja keras tanpa menyerah pada keadaan.
13. Kepemimpinan Tanpa Kekerasan
“Kepemimpinan yang baik dapat membawa hasil yang baik tanpa perlu menumpahkan darah.”
Beliau menekankan pentingnya kepemimpinan yang mengedepankan kedamaian.
14. Jabatan Bukan Segalanya
“Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.”
Pesan ini mengingatkan kita untuk tidak terlalu terikat pada kekuasaan.
15. Membangun Bangsa, Menghindari Pertikaian
“Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah.”
Gus Dur menutup dengan ajakan untuk bersatu membangun bangsa dengan menjauhi konflik.
Kesimpulan
Kelima belas pemikiran Gus Dur ini tidak hanya mencerahkan, tetapi juga relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita dapat terus meneladani pesan-pesan beliau dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Al-Fatihah untuk Gus Dur.