Menu

Mode Gelap
Refleksi Reformasi: Presiden Soeharto Pahlawan Nasional..!!! Di JATMA ASWAJA, cukup Tokoh Besar Hanya Abah Lutfhi saja Gerakan Thoriqoh dan Ancaman Perpecahan Bangsa Abah Maulana Habib Lutfhi dapat Cindera Mata Batu Akik dari KERABAT Falsafah Aksi : Mengapa Satu Aksi Suaranya Lebih Keras dari Seribu Kata-kata?

- · 1 Jul 2025 04:16 WIB ·

Dendam dan Gigihnya Bangsa Yahudi untuk menggenggam Dunia


 PM Israel Benjamin Netanyahu Perbesar

PM Israel Benjamin Netanyahu

Dendam dan Gigihnya Bangsa Yahudi untuk menggenggam Dunia

Tangerang,01/07/2025 (babadbanten.com). Sejak Terakhir di Hancurkan pada Tahun 70 M, oleh Wakil Kaisar Romawi Titus Flavius, Bangsa Yahudi menyimpan dendam dan sekaligus harapan untuk bisa kembali ke Tanah yanang dijanjikan untuk mereka yaitu Kota Suci Yerusalem.

Dengan berbagai upaya mereka lakukan selama 2.000 tahun. Mereka terus menanamkan keyakinan dalam setiap doa doa mereka, yang mengatakan : hari ini kita disini tapi besok kita di Yerusalem, selama 2000 tahun mereka meyakininya dan kemudian terbukti dan terwujud dengan Perjanjian Balfour. Mereka bisa mewujudkan impiannya kembali ke Tanah Suci Yerusalem bekas Bait Suci Sulaeman.

Sangat pantas mereka mendapatkan apa yang diyakini, ditanam, dirawat sebuah keyakinan Iman dengan kegigihan dan kesabarannya

Bila menelisik ke sejarah tersebut, Bangsa Agung Sunda yang memiliki keyakinan sebagai ownership Asset Global harusnya bisa lebih kuat secara spiritual dan mentalnya daripada bangsa Yahudi.

Keyakinan dan kesadaran tersebut sudah harusnya terus dirawat, dipupuk dengan penuh keyakinan, kegigihan dan kesabaran.

Bila kita bercermin daripada contoh  Bangsa Yahudi, kita sebagai bangsa Sunda yang agung masih banyak yang harus kita benahi. Bagaimana sebuah keyakinan sebagai ownership Asset Global harus tertanam kuat mulai sejak dini, mulai dari diri sendiri dan mulai secara jamaah sebagai bangsa Sunda.

Tujuannya apa, agar secara spiritual dan mental bangsa Sunda terus menguat tidak mudah layu sampai benar-benar keyakinan itu berbuah.

Jangan sampai keyakinan yang sudah terpatri sejak zaman leluhur Sunda tersebut hanyalah menjadi dongeng menjelang tidur.

Atau baru beberapa bulan saja menjalani pencerahan dan kesadaran untuk tampil sebagai Ownership Asset global dan induk Peradaban Dunia (Sundaland), sudah ingin cepat-cepat terwujud sambil ngebako. Tidak sabar dalam berjuang dan sudah KO sebelum bertarung, mudah pecah dan memfitnah dan juga menjegal sesama saudara sendiri.

Kita harus fokus dan teguh kepada keyakinan keagungan sunda leluhur kita. Sebab dengan begitu, ceritanya Tatanan Ratu Adil Al-Mahdi bisa tegak di Nusantara, bermanfaat untuk Dunia.(TS101)

Akademi Tubagus dan babadbanten.com dari berbagai sumber

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Refleksi Reformasi: Presiden Soeharto Pahlawan Nasional..!!!

12 November 2025 - 10:06 WIB

Di JATMA ASWAJA, cukup Tokoh Besar Hanya Abah Lutfhi saja

11 November 2025 - 00:02 WIB

Gerakan Thoriqoh dan Ancaman Perpecahan Bangsa

4 November 2025 - 01:29 WIB

Abah Maulana Habib Lutfhi dapat Cindera Mata Batu Akik dari KERABAT

2 November 2025 - 14:53 WIB

Falsafah Aksi : Mengapa Satu Aksi Suaranya Lebih Keras dari Seribu Kata-kata?

2 November 2025 - 08:17 WIB

JATMA ASWAJA tumbuh Subur di Tanah Darul Aulia dan Darul Salatin Banten

2 November 2025 - 07:50 WIB

Trending di Agama Islam