97 tahun Sumpah Pemuda Yang Sakti: Ajang Refleksi Antar Pemuda
Oleh Tubagus Saptani Suria, S.E., M.E, Pemuda Banten
Tangerang, 28/10/2025 (babadbanten.com). Seandainya Tidak ada Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta apakah mungkin ada Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia?
Pertanyaan ini penting kita kemukakan kembali agar kita tahu dan paham Prosesi menjadi manusia Indonesia. Sehingga tumbuh jiwa patriotik sebagai anak yang bertumpah darah dari napas perjuangan Ibu Pertiwi Indonesia.
Pertanyaan ini juga penting kita kemukakan agar kita juga tahu dan paham bahwa menjadi Indonesia tidaklah sim salabim adakadabra. Namun melalui proses yang panjang dan berliku.
Pertanyaan itu penting kita kemukakan bahwa tegak dan kokohnya NKRI hingga berusia 80 tahun karena adanya Sumpah Pemuda Indonesia yang begitu tulus dan ikhlas untuk menyatu dalam bingkai Negara yang berbentuk Republik yang bernama Indonesia dengan berpegang teguh pada prinsip dasar Bhineka Tunggal Ika.
Mengapa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 abadi hingga kini tidak luntur karena panas dan tidak buram karena hujan atau tidak lapuk karena usia? Pertanyaan ini patut kita kemukakan agar kita juga paham bahwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 itu sakti bukan karena aji-aji. Namun patut diduga karena para Pemuda yang bersumpah memang benar-benar tulus dan ikhlas untuk membangun masa depan Bangsa Baru dan Negara Baru dengan bahasa persatuan Baru yaitu bahasa Indonesia.
Kita bisa membayangkan, Bangsa Indonesia yang memiliki ribuan bahasa, budaya yang berbeda, agama dan keyakinan yang begitu beragama namun bisa menyatu dalam bingkai Bangsa Baru masa depan yang diberi nama Indonesia. Seandainya saat itu para Pemuda tidak bersumpah bersama apakah Indonesia akan ada? Apakah Bangsa Indonesia ada hingga sekarang?
Sungguh tidak mudah menyatu dalam perbedaan. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Bila sekarang ada suara-suara yang kritis tentang Indonesia kita itu karena Pemangku Kekuasaan tidak amanah dalam menjalankan amanat penderitaan rakyat (Ampera) Indonesia.
Kita sebagai Bangsa Indonesia sudah 80 Tahun memproklamasikan kemerdekaan bila masih ada kemiskinan dan kebodohan yang salah bukan rakyatnya. Tapi Para Penguasa dan Birokrasi yang menjalankan roda pemerintahan. Mereka tidak menjalankan Pancasila sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD Negara Tahun 1945.
Mudah-mudahan tidak ada lagi Sumpah Pemuda yang ke dua. Karena itu sangat berbahaya bagi Bangsa dan negara kita di masa depan.
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke 97. InsyaAllah Pemuda NKRI semakin berjaya berdaulat di atas kakinya sendiri, Aamiin.
















