Menu

Mode Gelap
Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!! Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih. Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

Berita · 22 Jan 2025 14:01 WIB ·

SURAT SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN KEPADA RAJA CHARLES KEDUA INGGRIS


 SURAT SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN KEPADA RAJA CHARLES KEDUA INGGRIS Perbesar

Banten (babadbanten.com). Banten adalah wilayah yang kehidupan masyarakatnya berwajah Islam paling kuat dari seluruh wilayah di Pulau Jawa. Hal ini dapat dirunut sejak lahirnya otoritas Islam di bagian barat pulau itu. Jika ada kerajaan yang pondasi Keislamannya paling berakar di Pulau Jawa dari sudut pandang apapun jawabannya adalah Banten, bukan yang lainnya. Semua itu tergambar dari sendi kehidupan masyarakat Banten sekarang, dan peninggalan-peninggalan masa kesultanan dulu. Sangat banyaknya peninggalan arkeologi Islam berupa masjid, pesantren, makam-makam, kitab-kitab kuno, dan lainnya yang masih dapat kita saksikan hari ini. Untuk itu kita akan mencoba membuka sedikit peti penyimpanan (khazanah) sejarah Islam Banten lewat salah satu naskah surat resminya untuk mengintip seberapa berkilaunya permata Banten yang tersimpan.

Gambar di bawah ini adalah surat resmi dari Sultan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa yang ditujukan kepada Raja Inggris pada kuartal ketiga abad ke-17. Surat ditulis menggunakan aksara dan bahasa Arab yang fasih dan dibubuhkan cap resmi beraksara dan berbahasa Arab. Surat ini adalah surat Banten pertama yang diterima raja baru Inggris, Raja Charles II, yang juga sekaligus menjadi surat keempat dari beberapa surat Sultan Banten yang dikirim ke Raja Inggris (yang pernah diteliti). Tiga surat sebelumnya ditujukan untuk Raja Charles I yang dikirim oleh Sultan Banten sebelumnya.

Surat pertama dikirim oleh kakek beliau yang bergelar Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Qadir pada masa perwaliannya, surat menggunakan aksara dan bahasa Arab yang dibubuhkan cap bertulis “la ilaha ilallah Muhammad Rasulullah”, surat kedua dikirim juga oleh kakeknya, dan surat ketiga dikirim oleh ayahandanya yang bergelar Sultan Abul Ma’ali Ahmad Rahmatullah, suratnya menggunakan aksara Jawi (Arab-Melayu) dengan bahasa Melayu logat Banten.

Ada dua cap yang dibubuhkan pada surat ini, yaitu cap Kesultanan Banten dan Kerajaan Inggris. Kesan (impresi) cap milik Sultan Banten dibubuhkan di sudut kanan atas dekat teks berbentuk lingkaran dengan menggunakan jelaga yang di dalamnya memuat inskripsi menggunakan aksara Arab dan bahasa Arab yang berbunyi: “al-watsiq billah as-Sultan Abul Fath ibn as-Sultan Abul Ma’ali ibn as-Sultan Abul Mafakhir ibn Maulana Muhammad ibn Maulana Yusuf ibn Maulana Hasanuddin”. Cap ini sangat penting, karena ini cap pertama Banten yang memuat nama dan silsilah menggunakan tulisan Arab. Surat maupun capnya menunjukkan kematangan Banten sebagai salah satu pusat Islam di Kepulauan Melayu masa itu.

Sebagaimana kekhasan surat-surat asal Kepulauan Melayu dan dunia Islam umumnya, surat diawali dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad, dilanjutkan dengan perkenalan, ramah tamah dan doa untuk kedua belah pihak. Inti surat berisikan permintaan Banten untuk membeli meriam dan senapan dari Inggris. Disebutkan pula sebagai tanda kasih persahabatan, Sultan Abul Fath mengirimkan kotak kecil terbuat dari emas yang di dalamnya terdapat empat butir batu permata berjenis intan, dan ditutup dengan tanggal penulisan surat. Berikut ini terjemahan teks suratnya:

“Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada manusia yang tidak ada Nabi sesudahnya.

Inilah surat yang di dalamnya terdapat catatan yang mulia dari Sultan Abul Fath, Sultan Banten, semoga Allah menolongnya dalam menghadapi para musuhya, memberi kepadanya kesuksesan dalam menghindari segala hal yang membahayakan dirinya dan melanggengkan kerajaannya hingga sampai kepada anak cucunya sepanjang masa.

Ia menyampaikan surat kepada Raja Charles kedua, semoga Allah memanjangkan umurnya dan menambah kebaikan setiap hari.

Setelah itu, ketika surat mulia tuan yang mengandung pujian yang harum dan agung sampai kepada kami, maka kami menerimanya dengan penerimaan yang sebaik-baiknya. Dan hadiah yang disebut dalam surat tersebut juga telah sampai kepada kami dengan lengkap, maka kami terima dengan ribuan terima kasih.

Jika tuan masih ingin meneruskan hubungan kasih sayang, maka kirimkan juga kepada kami tujuh buah meriam besar, yang panjang dan lebarnya seperti yang tuan kirim pertama kali. Demikian juga apa yang kami minta atas dasar hubungan kasih sayang agar tuan mengirimkan kepada kami dua buah meriam besar yang ukuran besar dan panjangnya seperti dalam gambar yang kami tulis di dalam surat yang telah sampai kepada tuan.

Bersama ini juga kami mohon kepada tuan agar mengirimkan kepada kami meriam dan mesiu pada setiap kapal yang berlayar ke negeri kami. Mengenai harga dan biayanya jika tuan kirimkan akan kami bayar melalui kapitan yang berada di Banten. Kemudian, kami beritahukan juga kepada tuan bahwasannya kami sangat rela jikalau Raja Charles kedua sendiri yang mengatur berdagang di negeri bawah angin.

Menurut perkiraan kami jika bukan tuan sendiri yang mengatur rakyat tuan dalam urusan perdagangan mereka di negeri bawah angin, maka perdagangan tidak mungkin terlaksana karena adanya tentangan dari orang-orang Belanda melalui tipu daya dan rekayasa mereka. Hal ini karena mereka banyak melakukan kejahatan dan pengkhianatan terhadap penduduk di negeri bawah angin.

Adapun negeri Jawi yang banyak barang dagangannya, adalah negeri Jepang, China, Tongkang, dan Ambon. Kami beritahukan hal itu kepada tuan agar tuan mengetahui negeri-negeri yang banyak barang dagangannya.

Dan hadiah yang kami kirimkan kepada tuan adalah kotak kecil terbuat dari emas merah yang di dalamnya berisi empat buah intan. Janganlah tuan melihat karena sedikit dan ringannya, akan tetapi lihatlah sebagai tanda cinta di antara kami dan Raja Charles kedua.

Ditulis pada hari senin 17 Jumadil Akhir pada tahun 1075 dari hijrahnya junjungan dan pemimpin kami, Muhammad, semoga rahmat yang paling utama dan penghormatan yang paling suci senantiasa tercurah kepadanya”.

Catatan:
– Cap asal Banten adalah cap Islam yang paling banyak dijumpai di Asia Tenggara sesudah cap asal Aceh.

– Cap Kerajaan Inggris yang termuat pada muka surat di bagian tengah sebelah atas teks bertuliskan huruf latin “her majestyis state paper office”.

– Pada verso (bagian belakang surat) terdapat terjemahan bahasa Inggris sebanyak 22 baris dan dilengkapi dengan cap kerajaan Inggris bertanggal Bantam, 26 Desember 1664 (teks belum diteliti lebih jauh).

– Raja Charles II adalah putra Raja Charles I, ia menjadi raja pada tahun 1660, dan ketika surat ini dikirim usia kepemerintahannya baru sekitar empat tahun.

– Hadiah kotak emas dan intan yang dikirim ke Raja Inggris ikut menegaskan posisi penting Banten sebagai bandar yang ikut terlibat aktif dalam perdagangan mineral dan permata selain rempah, dan hal itu dapat dilihat jelas lagi pada hadiah yang dikirim oleh Sultan Abun Nashr Abdul Qahhar (anaknya), yang bersama surat dan utusannya telah mengirimkan tidak kurang dari 1757 butir permata dengan berat 1088 qirat (carat).

– Sultan Abul Fath bergelar atau bernama lengkap Sultan Abu Al-Fath Abdul Fattah, sebelum menjadi sultan ia dikenal dengan sebutan Pangeran Dipati, yang sebelumnya juga dikenal dengan Pangeran Surya, dan seperti kakeknya Sultan Abul Mafakir, ia juga digelari Sultan Agung. Setelah pindah ke Keraton Tirtayasa (sekitar 20 KM sebelah timur dari Keraton Surasowan) beliau dikenal dengan sebutan Sultan Ageng Tirtayasa.

– Dalam suratnya ke Inggris tahun 1682, Sultan Abul Fath pertama sekali menyebut dirinya sebagai Sultan Tirtayasa. Karena saat itu Keraton Surasowan sudah dikuasai oleh putra beliau Sultan Abun Nashr (Sultan Haji). Di tahun yang sama Sultan Haji mengirim surat ke Inggris dengan menyebut bahwa ia adalah penguasa Kerajaan Surasowan.

– Beberapa bulan setelah surat ini dikirim, sahabat lama beliau Syekh Yusuf dari Makassar datang ke Banten, berkat kedalaman ilmu yang ditambang dari sumur pengetahuan di Timur Tengah ia kemudian diangkat menjadi mufti dan kelak berjihad bersama Sultan Ageng Tirtayasa melawan Belanda. Syekh Yusuf Al-Makassari pada masanya dicatat sebagai salah satu tokoh paling ditakuti Belanda, karena itulah ia diasingkan ke Srilangka (tahun 1684) dan diasingkan lagi ke Capetown, Afrika Selatan (tahun 1693) sampai wafatnya, sedangkan Sultan Agung diasingkan dan ditahan di Jayakarta (Batavia) sampai akhir hayatnya. Untuk mengenang kegigihan dan keteguhan dalam berjihad melawan penjajah Belanda, keduanya ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional.

– Nisan-nisan Kesultanan Banten baik yang di Kompleks Makam Surasowan maupun di Kompleks Makam Tirtayasa, juga di kompleks-kompleks makam Bangsawan Banten lainnya pada umumnya ditandai dengan nisan tipologi Aceh Darussalam.

– Tingginya ghairah masyarakat Banten dalam mempelajari dan meninggikan ilmu agama, meriahnya dalam merayakan hari-hari besar keagamaan, kesamaan dakwah dengan kesenian debus dan alat musiknya, serta tradisi kenduri-kenduri keselamatan dalam kehidupan masyarakatnya adalah yang paling dekat dengan kebudayaan Islam masyarakat Aceh.(red/101)

Sumber:
– Perang, Dagang, Persahabatan, Surat-Surat Sultan Banten

– Malay Seals from the Islamic World of Southeast Asia

– Golden Letters, Writing Traditions of Indonesia

-Grup WA DEKKAN

editor soleh dan fitra

Artikel ini telah dibaca 127 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anis Baswedan Jadi Ketum PPP? Konfigurasi Politik Nasional segera berubah!!!

10 Juni 2025 - 07:29 WIB

Sultan Banten IX Tirtayasa: Memaknai Idul Adha adalah Memaknai Pengorbanan Tulus Ikhlas Nabi Ibrahim

10 Juni 2025 - 01:55 WIB

Pesan Idul Adha dari Ketum PW JATMA ASWAJA Banten KH Tubagus Sehabudin Assa’idiy

9 Juni 2025 - 01:53 WIB

Diantar hujan-hujanan, Sapi Kurban Kapolres Metro Tangerang Kota Sudah didistribusikan. KH Tb Sehabudin Ucapkan Terimakasih.

8 Juni 2025 - 11:58 WIB

Bupati Kabupaten Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyid M.Si Serahkan Hewan Kurban Sapi ke Masyarakat Buaran Bambu Pakuhaji

7 Juni 2025 - 00:38 WIB

MEMAHAMI KEBERADAAN SISTEM ASET NUSANTARA

5 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Berita