Purbaya, Idola baru emak-emak
Tangerang, Kamis 10/10/2025 (babadbanten.com). Kebijakan dan tindakannya lebih keras ada kata-katanya. Itulah kesan yang ditangkap oleh rakyat terutama dari kalangan bawah terhadap Menteri Keuangan Purbaya.
Meskipun baru secuil langkah yang dilakukan sebagai Menteri Keuangan namun sudah berhasil membuat rakyat sedikit punya harapan.
Sebab sebelum Purbaya menjadi Menteri Keuangan ada guyonan yang sangat merakyat dikalangan rakyat. Yaitu tinggal kentut aja yang belum kena pajak. Semuanya sudah dipajakin.
Bahkan ada pamflet dari sebuah demo yang sangat keras disampaikan oleh demonstran bahwa rakyat harus bekerja keras karena banyak pejabat yang harus dilayani. Hadits Riwayat Sri Mulyani.
Bayangkan narasi beban Pajak yang dirasakan oleh rakyat sudah menyenggol kegelisahan umat beragama. Khususnya Umat Islam.
Bukan tidak mungkin baikot bayar pajak yang sempet mencuat beberapa tahun yang lalu bisa menjadi Titik temu gerakan rakyat yang lebih besar.
Beban hidup rakyat yang berat, negara cuman bisa majakin, tapi duitnya terus dikorupsi dan buat “pesta-pesta” pejabat, cepat atau lebih cepat akan melahirkan percikan kesadaran bangsa secara massif. Ide melawan dengan menolak bayar pajak menjadi relevan untuk disuarakan seandainya Pajak hanya untuk dikorupsi Pejabat.
Untungnya, kegelisahan rakyat ini, bisa di baca dengan cermat oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan keputusan Politik Presiden Prabowo mengangkat Purbaya menjadi Menteri Keuangan baru.
Dengan sentuhan yang khas semua kebijakan yang memberangkatkan rakyat dikaji ulang dan bila perlu dibatalkan. Sentuhan yang terlihat kecil justru memicu gelombang besar meskipun tidak terlihat oleh rakyat awam.
Ditambah jiwa Menteri Purbaya yang merakyat dan tidak adigung Adiguna membuat Purbaya menjadi Idola baru “emak-emak”.
Munculnya Purbaya menjadi idola baru emak-emak menambah sosok Pejabat yang digandrungi emak-emak. Sebelumnya ada Letkol Teddy seskab, KDM Gubernur Jabar dan sekarang Purbaya Menteri Keuangan.
Ok Pak Menteri, Ditunggu kebijakan pro rakyat selanjutnya. Kalau boleh usul Pak Menteri, Pajak Bumi Bangunan (PBB) dihapus saja pak, tidak relevan lagi, sebab kita sudah merdeka. (soleh HN).