500 Tahun Kesultanan Banten, Renungan Seorang Dzuriat
Oleh Syeikh Tubagus Fahman Arafat, Dzuriat Syeikh Asnawi Caringin Banten dan Mursyid TQN Al Asnawiyah
Pandeglang, sabtu 01/03/2025 (babadbanten.com). Sultan Hasanuddin bukan sekedar seorang raja, tapi beliau adalah seorang waliyulloh yang ditugaskan bukan sekedar untuk mengangkat Banten sebagai satu daerah kerajaan tapi juga kewalian.
Di zamannya, Banten bukan hanya sekedar kaya dengan hasil alamnya, mapan dalam ekonominya, kuat dalam persenjataan dan militernya, sejahtera masyarakatnya, tapi juga disegani karena Banten dipimpin oleh orang yang bukan hanya bergelar raja tapi juga waliyulloh.
Agama Islam di zaman itu bukan hanya sekedar alat politik seperti di zaman sekarang, tapi benar-benar menjadi pakaian sehari-hari raja dan rakyatnya.
Agama Islam pada zaman itu, bukan hanya sekedar syari’at yang dzohir, tapi juga tarekat yang baathin, sampai kepada hakikat dan ma’rifatNya.
Manusianya bukan hanya insan kaamil, tapi juga Kamil mukammil, sampai haqiiqilkaamil.
Maka wajarlah jika Banten pada saat itu menjadi mercusuarnya dunia. Mereka adalah para auliya Alloh yang siap membangun dunia.
Mengangkat Banten hanya sebagai daerah kekuasaan politik saja akan tumbang kalau tidak dikatakan akan gagal sama sekali. Tanpa mengangkat Banten sebagai daerah kewalianNya.
Sultan Hasanuddin Banten adalah seorang penguasa Kesultanan Banten yang memerintah dari tahun 1552 hingga 1570. Ia adalah putera dari Sunan Gunungjati, seorang ulama dan pendiri Kesultanan Cirebon.
Sultan Hasanuddin dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan memiliki visi untuk membangun Kesultanan Banten menjadi sebuah kerajaan yang kuat dan makmur. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Banten hingga mencakup seluruh daerah Banten, Jayakarta, Karawang, Lampung, dan Bengkulu.
Selain itu, Sultan Hasanuddin juga dikenal sebagai seorang yang sangat peduli dengan penyebaran agama Islam di Banten. Ia mengirimkan mubalig ke berbagai daerah untuk menyebarkan agama Islam dan membangun masjid-masjid di seluruh wilayah Banten.
Sultan Hasanuddin meninggal pada tahun 1570 dan digantikan oleh puteranya, Maulana Yusuf. Ia dikenang sebagai seorang penguasa yang bijaksana dan memiliki peran penting dalam membangun Kesultanan Banten menjadi sebuah kerajaan yang kuat dan makmur.
Editor : Soleh Muda