Pernikahan yang Penuh Hikmah
Syeikh Basyaruddin memiliki seorang putri yang sudah beranjak dewasa dan siap menikah. Suatu hari, putrinya diminta untuk memilih calon suaminya dari antara murid-murid sang ayah. Dengan pandangan batin yang tajam, ia memilih Syeikh Daud, meskipun hanya dikenal sebagai pengurus kuda.
Pilihan ini tidak keliru. Syeikh Basyaruddin menyetujui pernikahan tersebut, dan putrinya pun menikah dengan Syeikh Daud. Setelah menikah, keilmuan Syeikh Daud mulai terlihat. Ketika gurunya tidak hadir, beliau diminta menggantikan mengajar para murid. Dengan kerendahan hati, beliau melakukannya dan mampu memberikan pelajaran yang baik.
Keajaiban di Akhir Hayat
Setelah bertahun-tahun menikah, Syeikh Daud dan istrinya belum dikaruniai keturunan. Hingga akhirnya, Syeikh Daud wafat dalam usia tua. Ketika jenazahnya dimandikan, ditemukan keajaiban: kemaluannya tetap hidup.
Istrinya yang sudah tua dipanggil untuk dipertemukan dengan jenazah suaminya. Dengan kuasa Allah, istrinya mengandung seorang anak laki-laki. Anak tersebut kemudian diberi nama Syeikh Ajib, yang kelak menjadi ulama besar dan waliyullah.
Jejak Syeikh Ajib
Syeikh Ajib dikenal sebagai ulama masyhur. Beliau melanjutkan warisan spiritual dari ayahnya dan menjadi waliyullah yang dihormati. Makamnya berada di Sangkan, Menes, Pandeglang, Banten, dan menjadi salah satu tempat ziarah bagi para pencari spiritualitas.
(Bersambung)