Catatan Sufi oleh Tubagus Fahman Arafat, Rois JATMAN Wustho Banten
Bagian pertama dari tiga tulisan
Asal-Usul Syeikh Daud bin Syeikh Shohib
Syeikh Daud bin Syeikh Shohib Jasinga Bogor merupakan seorang waliyullah yang memiliki jejak penting dalam sejarah spiritual Banten. Makam beliau ditemukan oleh Syeikh Asnawi Caringin, yang juga dikenal sebagai salah satu ulama besar Banten.
Ayah Syeikh Daud, Syeikh Shohib, adalah seorang ulama sekaligus waliyullah yang berasal dari garis keturunan Kerajaan Mataram Islam. Perjalanan hidup Syeikh Daud menjadi kisah penuh hikmah tentang cinta seorang ayah dan upaya mencari ilmu.
Pengusiran yang Penuh Kasih Sayang
Ketika Syeikh Daud menginjak usia dewasa, ayahnya mengusirnya dari rumah. Namun, pengusiran ini bukan karena kebencian, melainkan bentuk kasih sayang. Syeikh Shohib ingin anaknya mencari ilmu dan mendalami agama, meskipun harus jauh dari rumah.
Berbeda dengan orang tua masa kini, yang terkadang memanjakan anak-anak mereka, Syeikh Shohib menunjukkan cintanya dengan cara yang mendidik. Akhirnya, Syeikh Daud memutuskan pergi ke barat, menuju Banten, tepatnya di Pangulon, Labuan Pandeglang.
Berguru kepada Syeikh Basyaruddin
Di Banten, Syeikh Daud bertemu dengan Syeikh Basyaruddin, seorang ulama keturunan Persia yang juga seorang waliyullah. Namun, alih-alih langsung belajar agama, Syeikh Daud memilih berkhidmat kepada gurunya dengan mengurus kuda peliharaan Syeikh Basyaruddin.
Sementara murid-murid lain belajar ilmu agama, Syeikh Daud tetap setia dengan tugasnya. Pengabdian ini menunjukkan kerendahan hati dan kesungguhan beliau dalam melayani guru sebagai bentuk pendidikan batin.